Dukungan publik untuk kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menurun menjadi 15,5 persen pada bulan Juli, mencatat titik terendah baru sejak Partai Demokratik Liberal (Liberal Democratic Party/LDP) Jepang kembali berkuasa pada Desember 2012. Menurut hasil jajak pendapat Jiji Press yang dirilis pada Kamis (11/7), tingkat kepuasan turun sebesar 0,9 poin persentase dari bulan Juni ketika mencapai rekor terendah sebelumnya yaitu 16,4 persen. Sementara itu, tingkat ketidakpuasan naik sebesar 1,4 poin menjadi 58,4 persen, menurut survei terbaru tersebut.
Survei ini juga mengungkapkan bahwa 39,3 persen responden berharap akan terjadi pergantian kekuasaan setelah pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat berikutnya, sementara 36,3 persen mendukung LDP tetap memegang kendali negara. Ketika ditanya tentang partai politik mana yang akan mereka pilih dalam pemilihan majelis rendah mendatang, sebanyak 22,5 persen responden memilih LDP. Sementara itu, 12,4 persen memilih Partai Demokratik Konstitusional Jepang sebagai oposisi utama, 6,3 persen memilih Partai Inovasi Jepang, 4,2 persen memilih Komeito sebagai mitra koalisi junior LDP, dan 3,0 persen memilih Partai Komunis Jepang, sesuai dengan hasil survei tersebut.
Meskipun dukungan untuk kabinet Kishida menurun, masih ada harapan bagi partai-partai politik lain untuk meraih suara dalam pemilihan mendatang. Semua hasil survei ini menunjukkan bahwa politik Jepang sedang mengalami perubahan yang signifikan, dan masyarakat memiliki beragam pandangan terkait arah yang diinginkan untuk negara mereka.
Dalam konteks ini, penting bagi partai politik untuk mendengarkan aspirasi masyarakat dan merespons dengan kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan mereka. Dengan demikian, pemilihan mendatang akan menjadi momentum penting bagi demokrasi Jepang untuk memperkuat representasi rakyat dan membangun masa depan yang lebih baik untuk negara ini.