Dokter Spesialis Bedah Anak di Bethsaida Hospital Gading Serpong, Kozzy, menjelaskan bahwa hernia inguinal pada anak umumnya disebabkan oleh kelainan bawaan. “Kondisi ini terjadi saat saluran yang menghubungkan rongga perut dan area selangkangan tidak menutup sempurna sebelum bayi lahir, sehingga memungkinkan organ perut keluar,” ujarnya dalam sebuah keterangan pers yang diterima Tempo pada pertengahan Desember 2024.
Hernia inguinal adalah kondisi di mana sebagian organ dalam perut, seperti usus, menonjol keluar lewat lubang yang belum menutup di area selangkangan. Kondisi ini sering terjadi pada anak-anak, terutama bayi laki-laki, dan biasanya muncul sebagai benjolan kecil di sekitar selangkangan. Pada perkembangan janin bayi laki-laki, ada saluran bernama prosesus vaginalis yang seharusnya menutup sebelum bayi lahir. Jika saluran ini tidak menutup dengan sempurna, rongga tersebut memungkinkan organ dalam perut keluar, yang menyebabkan hernia inguinal.
Kozzy juga menjelaskan bahwa ada beberapa kelompok usia yang lebih berisiko mengalami hernia inguinal. Yang pertama adalah bayi baru lahir hingga balita (0–1 tahun). “Risiko lebih tinggi pada bayi prematur dan laki-laki, karena proses penutupan prosesus vaginalis tidak sempurna,” jelasnya.
Selain itu, hernia inguinal juga sering terjadi pada anak usia 1–5 tahun. Beberapa tanda yang mudah terlihat adalah benjolan di selangkangan, terutama saat anak menangis atau mengejan. Meskipun lebih jarang, anak-anak usia 6–12 tahun juga bisa mengalaminya.
Gejala hernia inguinal pada anak yang sering terlihat antara lain benjolan di area selangkangan yang terlihat lebih jelas ketika anak menangis. Dalam beberapa kasus, hernia bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti usus yang terjepit, yang membutuhkan penanganan medis darurat.
Untuk mencegah terjadinya hernia inguinal, orang tua bisa melakukan beberapa langkah. Pertama, mereka perlu memantau tanda-tanda awal seperti benjolan di selangkangan anak. Selain itu, pastikan bayi tidak mengejan berlebihan dengan memberikan pola makan sehat dan mencegah sembelit. Untuk bayi yang lahir prematur, disarankan untuk rutin melakukan pemeriksaan.
Hernia inguinal dapat sembuh dengan sendirinya, tetapi sering kali membutuhkan tindakan operasi. Prosedur yang disebut herniotomi ini dilakukan untuk mengembalikan organ yang keluar ke posisi semula dan menutup saluran yang terbuka. Operasi ini biasanya dilakukan dengan bius umum, di mana dokter akan membuat sayatan kecil di selangkangan untuk memperbaiki dan menutup area yang lemah. Prosedur ini biasanya berlangsung selama 30-45 menit dan memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi. Alternatif lain adalah menggunakan metode laparoskopi, yang lebih minim sayatan dan secara kosmetik lebih baik.
Kozzy menambahkan, “Orang tua harus peka terhadap tanda-tanda hernia inguinal. Dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat, anak dapat terhindar dari komplikasi dan tumbuh sehat seperti seharusnya.”
Direktur Bethsaida Hospital Gading Serpong juga menekankan bahwa kesehatan anak adalah prioritas utama bagi tim medis mereka. Dengan dukungan dokter spesialis berpengalaman di bidang pediatri dan bedah anak, serta fasilitas medis terkini, mereka berkomitmen memberikan penanganan optimal untuk hernia inguinal dan kondisi kesehatan anak lainnya. “Kami berkomitmen untuk memastikan setiap anak mendapatkan perawatan terbaik demi tumbuh kembang yang sehat dan berkualitas,” tutupnya.