Vladimir Putin dan Boris Yeltsin merupakan dua nama yang mencatat babak baru dalam sejarah politik Rusia. Keduanya memiliki latar belakang yang berbeda, gaya kepemimpinan yang berbeda, tetapi keduanya memainkan peran yang krusial dalam menentukan arah Rusia modern.
Boris Nikolayevich Yeltsin, lahir dari latar belakang yang sederhana di sebuah desa kecil di Ural, adalah contoh klasik tentang bagaimana seseorang dari lapisan masyarakat biasa bisa mencapai puncak kekuasaan politik. Dengan latar belakang pendidikan di teknik sipil, Yeltsin memulai karier profesionalnya di dunia konstruksi, yang kemudian membawanya masuk ke dalam dunia politik.
Ketika bergabung dengan Partai Komunis Uni Soviet (CPSU), Yeltsin menemukan panggung politik yang memberinya ruang untuk berkembang. Dengan cepat, dia mendaki tangga karier politik hingga menjadi Sekretaris Pertama Komite Partai di Sverdlovsk, posisi yang memberinya kekuasaan signifikan di tingkat regional.
Pergeseran besar dalam karier politiknya terjadi ketika dia dipanggil ke Moskow oleh Mikhail Gorbachev pada tahun 1985. Di ibu kota, Yeltsin memegang posisi penting dalam administrasi kota, tetapi ketegangan mulai muncul antara dia dan Gorbachev, terutama terkait dengan pandangan mereka tentang reformasi politik dan ekonomi.
Pada akhirnya, pada 31 Desember 1999, Boris Yeltsin mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Rusia, menyerahkan kekuasaan kepada Perdana Menteri Vladimir Putin. Langkah ini menandai akhir dari era Yeltsin dan awal dari era Putin.
Vladimir Putin, dengan latar belakang yang berbeda dari Yeltsin, membawa pendekatan yang lebih tegas dalam politik luar negeri dan upaya memperkuat kembali posisi Rusia di panggung global. Dari masa kecilnya yang sederhana di Leningrad hingga karier di KGB, Putin menunjukkan konsistensi dalam memperjuangkan kepentingan nasional Rusia.
Dengan fokus yang tajam pada modernisasi militer dan stabilitas ekonomi, Putin berhasil memperkuat posisi Rusia di kancah internasional, meskipun juga dihadapkan pada tantangan dan kontroversi. Keputusan-keputusannya, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, telah membentuk citra Rusia sebagai pemain utama dalam geopolitik global.