Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memulai perjalanan ke Turki untuk menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri ke-3 Komite Perundingan Sistem Perdagangan Preferensi Perdagangan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Pertemuan Informal Menteri Perdagangan D-8. Kunjungan ini merupakan wujud komitmen Pemerintah Indonesia dalam mendukung peningkatan perdagangan dan kerja sama ekonomi di antara negara-negara anggota OKI.
Dalam pernyataannya di Jakarta, Zulkifli menegaskan bahwa peningkatan perdagangan dan kerja sama ekonomi antara negara-negara anggota OKI sangat penting untuk memperkuat perekonomian intra OKI, terutama di tengah-tengah perekonomian dan gejolak geopolitik yang masih berlangsung. Dengan hadirnya pertemuan ini, Indonesia berupaya untuk mendorong kerja sama ekonomi yang lebih erat di antara negara-negara OKI dan memperluas akses pasar bagi produk-produk Indonesia di kawasan ini.
Selain itu, Zulkifli juga menekankan bahwa pertemuan ini sejalan dengan misi OKI untuk terus menjaga dan melindungi kepentingan umat Islam dunia dalam semangat memajukan perekonomian dunia, serta menjaga keharmonisan dan perdamaian internasional. Dengan memperkuat kerja sama ekonomi antara negara-negara anggota OKI, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Muslim di seluruh dunia dan memperkuat posisi OKI sebagai organisasi kerja sama ekonomi yang penting di tingkat internasional.
Kunjungan Mendag Zulkifli ke Turki untuk menghadiri pertemuan TPS-OIC dan pertemuan informal Menteri Perdagangan D-8 merupakan langkah konkret dalam upaya Indonesia untuk meningkatkan kerja sama ekonomi di kawasan OKI. Dengan melibatkan seluruh negara anggota, diharapkan dapat menciptakan peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi dan perdagangan antara negara-negara OKI serta mendorong tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan di tingkat regional dan global.
Dengan demikian, kunjungan Mendag Zulkifli ke Turki dapat dianggap sebagai upaya Indonesia dalam mendukung peningkatan perdagangan dan kerja sama ekonomi di kawasan OKI. Dengan kerja sama yang erat antara negara-negara anggota, diharapkan dapat membawa manfaat bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di seluruh dunia umat Islam.