PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) telah merilis kinerja bisnisnya hingga September 2024, dengan pencapaian laba positif di tengah persaingan pasar yang ketat. Hal ini menunjukkan kemampuan Unilever untuk tetap tumbuh dan beradaptasi di tengah tantangan ekonomi dan industri yang sulit. Penjualan Bersih mencapai Rp27,4 triliun, serta Laba Bersih sebesar Rp3 triliun pada YTD September 2024.
Pangsa pasar Unilever Indonesia relatif stabil sepanjang tahun 2024, menurut laporan Direktur Utama Unilever Indonesia, Benjie Yap. Perusahaan terus berusaha melakukan penyesuaian dalam hal inovasi produk dan efisiensi operasional. Benjie Yap menegaskan pentingnya langkah-langkah pemulihan yang telah diambil oleh perusahaan, sambil tetap fokus pada menghasilkan inovasi berkualitas untuk konsumen.
Sejumlah analis telah memperbarui target harga saham UNVR menjelang laporan keuangan kuartal III/2024. Mayoritas analis menyarankan untuk menahan saham Unilever, dengan target harga 12 bulan ke depan dipatok pada Rp2.519 per saham. Meskipun terjadi penurunan laba pada semester pertama, proyeksi menunjukkan peningkatan laba hingga 2026, didukung oleh efisiensi operasional dan peningkatan permintaan di segmen-segmen kunci.
Proyeksi Bloomberg menunjukkan bahwa penjualan Unilever diperkirakan mencapai Rp36,83 triliun pada 2024 dan akan terus tumbuh hingga Rp38,27 triliun pada 2025. Analis juga memproyeksikan pertumbuhan laba operasional UNVR sebesar 3% secara tahunan hingga 2026, dengan margin operasi yang meningkat menjadi 17,4% pada tahun itu.
Dengan capaian positif hingga September 2024, serta strategi yang berfokus pada peningkatan daya saing, efisiensi biaya, dan inovasi produk, PT Unilever Indonesia Tbk optimis dapat terus berkembang di tengah persaingan pasar yang semakin ketat dan siap menghadapi peluang di masa depan.