Nvidia berhasil meraih predikat sebagai perusahaan paling inovatif di dunia tahun ini, mengungguli pesaing-pesaingnya seperti Apple, Microsoft, dan Meta. Hal ini berdasarkan hasil riset Future Readiness Indicator (FRI) 2024 yang diluncurkan oleh IMD Center for Future Readiness. Perusahaan chip GPU asal Amerika Serikat ini diakui sebagai yang paling inovatif dan siap menghadapi perubahan zaman di masa depan.
Prestasi Nvidia ini membuat mereka menduduki posisi puncak dalam daftar, mengalahkan Microsoft yang kini menempati peringkat kedua. Sementara Meta berada di posisi ketiga, Alphabet induk Google di posisi keempat, dan Apple di posisi kelima. Keberhasilan Nvidia, Microsoft, Meta, dan Alphabet dalam mengembangkan AI menjadi salah satu faktor utama yang membuat mereka masuk dalam peringkat perusahaan berperforma tinggi dalam indikator FRI 2024 dengan skor di atas 80.
Meskipun sempat mengalami kegagalan dengan chip pertama mereka dan beralih dari bisnis konsol gim ke GPU, namun investasi Nvidia di bidang AI terbukti sangat menguntungkan. Menurut Howard Yu, Professor Manajemen dan Inovasi IMD serta Kepala Center for Future Readiness IMD, Nvidia kini menjadi salah satu perusahaan paling bernilai di dunia, bahkan melampaui Microsoft dan Apple dalam kapitalisasi pasar.
Investasi Nvidia di AI dimulai sejak peluncuran CUDA (Compute Unified Device Architecture) pada tahun 2006. CUDA merupakan alat pemrograman untuk meningkatkan kemampuan komputasi GPU. Inisiatif ini membuka jalan bagi Nvidia untuk bereksperimen dalam bidang pembelajaran mesin dan komputasi ilmiah. Dengan investasi lebih dari US$10 miliar dalam pengembangan CUDA, Nvidia berhasil menjadi pemain kunci dalam pelatihan model AI dan menjadi pusat revolusi kecerdasan buatan.
Sementara itu, Meta juga tengah fokus berinvestasi dan mengintegrasikan AI dalam operasional bisnis mereka. Penggunaan AI membantu Meta meningkatkan efektivitas bisnis iklan dan algoritma konten, sehingga berhasil meningkatkan interaksi pengguna di platform media sosial mereka. Meskipun mengeluarkan investasi besar-besaran untuk AI, Meta berhasil mencatatkan arus kas positif sebesar 28 persen.
Selain perusahaan teknologi Amerika Serikat, beberapa perusahaan teknologi Asia juga masuk dalam daftar, seperti TSMC, Tencent, Samsung, Xiaomi, Alibaba, Baidu, Sony, Nintendo, dan JD.com. Meskipun demikian, sebagian besar perusahaan teknologi Asia ini memiliki skor di bawah 50, kecuali TSMC dari Taiwan yang mendapat skor 55,9. Perusahaan dengan skor di bawah 50, termasuk Samsung, dihadapkan pada tantangan untuk mempersiapkan diri menghadapi masa depan.
Dengan demikian, Nvidia telah membuktikan diri sebagai pemimpin dalam inovasi teknologi, terutama dalam pengembangan AI. Keberhasilan mereka dalam mengantisipasi perubahan zaman dan adaptasi terhadap teknologi baru menjadikan mereka sebagai perusahaan paling inovatif di dunia saat ini.