Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta pada hari Jumat. Pertemuan ini terjadi di tengah isu pengawasan haji oleh Panitia Khusus Angket Haji DPR RI. “Saya melaporkan semua pekerjaan yang dilakukan di Kementerian Agama, karena memang banyak tugas yang harus dilaksanakan,” ujar Menag dalam sebuah wawancara singkat setelah bertemu dengan Presiden Jokowi di Jakarta.
Meskipun diminta untuk merinci tugas-tugas yang dilaporkannya kepada Presiden Widodo, Menteri Agama enggan memberikan detail spesifik. Ia hanya menegaskan bahwa laporan yang diberikan adalah laporan rutin terkait pelaksanaan tugas di Kementerian Agama. “Saya memberikan laporan rutin kepada Presiden terkait semua tugas yang saya lakukan di Kementerian Agama, itu saja,” jelasnya.
Terkait dengan tanggapan Presiden atas laporan yang diberikan, Menag hanya menyebutkan “alhamdulillah” sambil masuk ke dalam kendaraan dinasnya. Saat ditanya oleh wartawan mengenai dugaan korupsi terkait pengalokasian kuota tambahan haji di Kementerian Agama, Menag hanya menutup pintu kendaraannya tanpa memberikan jawaban.
Sebelumnya, anggota Panitia Khusus Angket Pengawasan Haji DPR RI, Luluk Nur Hamidah, menyatakan bahwa pihaknya menemukan indikasi korupsi dalam penyelenggaraan haji terkait dengan pengalihan kuota haji reguler ke haji khusus. “Kami tidak hanya menemukan pelanggaran terhadap undang-undang, tetapi juga adanya indikasi korupsi dalam pengalihan kuota haji reguler ke haji khusus,” ujar Luluk beberapa waktu yang lalu.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief, menanggapi tuduhan korupsi tersebut dengan meminta Pansus Haji DPR untuk membuktikan tuduhan yang dialamatkan kepada Kemenag terkait pengalihan kuota haji reguler ke haji khusus. “Buktikan saja,” ujar Hilman Latief di Jakarta pada hari Senin.
Dengan berbagai pernyataan dan isu yang berkembang terkait dengan pengawasan haji dan dugaan korupsi, Kementerian Agama di bawah kepemimpinan Menteri Yaqut Cholil Qoumas harus bersikap transparan dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya. Semua pihak berharap agar segala bentuk penyimpangan dapat diungkap dan diselesaikan dengan baik demi kebaikan umat muslim yang ingin melaksanakan ibadah haji.