Balad Grup terus maju dengan ekspansi bisnisnya dalam budidaya udang barong atau lobster. Kali ini, mereka bekerja sama dengan BUMN China dan perusahaan swasta di negeri tirai bambu tersebut. Menurut Khalilur R Abdullah Sahlawi, sang pemilik Balad Grup, kerjasama ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan produksi dan kualitas lobster Indonesia.
“Kami diundang ke Shenzhen, Guangdong, China oleh dua perusahaan besar. Kami membahas berbagai hal, termasuk kerjasama hatchery di Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, Situbondo, serta perawatan lobster,” ujar Khalilur pada Sabtu (4/1/2024). Khalilur menambahkan bahwa kerjasama perawatan lobster melibatkan pemberian pakan khusus dan penggunaan obat-obatan terbaik. “Dengan pakan dari BUMN China, lobster bisa tumbuh dari 250 gram menjadi 1,5 kilogram dalam tujuh bulan. Hal ini tentu sangat menguntungkan bagi kami,” tambahnya.
Selain itu, BUMN China juga tertarik untuk berkolaborasi dalam bisnis budidaya perikanan lainnya, seperti kerapu, teripang, dan anggur laut. “Mereka sangat mendukung rencana kami untuk membudidayakan lobster di 16 Teluk di Gugusan Teluk Kangean, Sumenep, Madura, dengan volume 500 juta ekor dalam 10 tahun,” ujar Khalilur.
MoU telah ditandatangani dan kontrak pembelian 200.000 ton lobster akan segera ditandatangani pada akhir Januari 2025 dengan harga per kilogram Rp500.000. “Kami sangat senang karena China adalah pasar terbesar lobster di dunia,” tambah Khalilur.
Kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan produksi lobster Indonesia dan memperluas pasar global. Balad Grup bertekad untuk terus mengembangkan bisnis budidaya perikanan yang berkelanjutan dan memberikan kontribusi pada perekonomian nasional. Semoga kerjasama ini sukses dan membawa manfaat bagi kedua belah pihak.