Kadang, banyak orang tua yang nggak terlalu sadar tentang risiko pneumonia pada anak, terutama bayi. Soalnya, gejala awalnya sering dianggap cuma batuk pilek biasa aja. Padahal, penyakit yang nyerang sistem pernapasan ini bisa berakibat fatal kalau nggak segera ditangani. Di Indonesia, pneumonia bahkan jadi salah satu dari 10 penyebab utama kematian, terutama di kalangan bayi dan anak-anak di bawah lima tahun, menurut Data Profil Kesehatan 2022.
Pneumonia itu kondisi inflamasi di paru-paru yang terjadi karena infeksi. Kantung udara dalam paru-paru yang terinfeksi bisa penuh dengan cairan atau nanah, yang akhirnya menyebabkan batuk berdahak atau bernanah, demam, menggigil, dan susah napas.
Menurut Dokter Spesialis Anak, Prof. Dr. Hartono Gunardi, Sp.A (K), anak-anak memang rentan banget sama penyakit ini. Karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang, jadi mereka lebih mudah terinfeksi. Prof. Hartono juga bilang, pneumonia nggak datang tiba-tiba, jadi penting banget buat orang tua mengenali gejala-gejalanya sejak dini dan langsung bawa ke dokter kalau anak menunjukkan tanda-tanda pneumonia.
Cara Penyebaran Pneumonia
Pneumonia bisa menyebar lewat beberapa cara. Virus dan bakteri yang ada di hidung atau tenggorokan anak bisa jadi masuk ke paru-paru kalau terhirup. Selain itu, pneumonia juga bisa menular lewat udara, misalnya dari batuk atau bersin. Bahkan, pneumonia bisa ditularkan lewat darah, apalagi waktu bayi baru lahir.
Gejala Pneumonia
Gejala pneumonia seringnya dimulai dengan batuk yang cukup lama, sesak napas, dan demam. Walaupun gejalanya mirip dengan penyakit umum lainnya, kalau nggak segera ditangani, pneumonia bisa sangat berbahaya dan menyebabkan kematian. Pada bayi dan anak-anak, gejalanya bisa juga termasuk sakit tenggorokan, napas berbunyi, lemas, mual, diare, nafsu makan berkurang, dan jadi lebih rewel atau sering menangis dari biasanya.
Pencegahan
Pencegahan pneumonia pada bayi bisa dimulai dengan memastikan bayi mendapat ASI dan makanan pendamping ASI (MPASI) yang cukup dan bergizi. MPASI disarankan mulai diberikan saat bayi berusia 6 bulan. Sementara itu, ASI bisa terus diberikan hingga usia 2 tahun karena mengandung antibodi yang bisa melindungi bayi dari berbagai penyakit.
Selain itu, jangan lupa pastikan anak-anak mendapatkan imunisasi lengkap. Imunisasi ini nggak cuma melindungi dari pneumonia, tapi juga dari penyakit lain seperti campak, batuk, difteri, dan penyakit serius lainnya.
Jaga juga kebersihan lingkungan sekitar rumah. Hindari anak-anak terpapar polusi udara, seperti asap rokok, karena bisa merusak saluran pernapasan mereka. Anak yang tinggal bersama perokok, meskipun nggak terpapar asap rokok langsung, tetap punya risiko lebih tinggi terkena penyakit saluran pernapasan.