Sebuah laporan yang disusun oleh tim ilmuwan lingkungan telah mengungkapkan bahwa jika setiap orang di dunia mengikuti planetary health diet EAT-Lancet, maka emisi gas rumah kaca global yang dihasilkan dari makanan dapat turun. Planetary health diet EAT-Lancet sendiri adalah pola makan yang dikembangkan oleh komisi EAT-Lancet pada tahun 2019. Pola makan ini bertujuan untuk menciptakan paradigma global di mana produksi makanan dapat memenuhi kebutuhan 10 miliar orang pada tahun 2050, serta untuk mengurangi kematian akibat kelaparan dan pola makan yang buruk, serta mencegah kerusakan alam.
Pola makan ini mirip dengan pola makan vegetarian, namun tetap memperbolehkan konsumsi produk susu dan protein hewani dalam jumlah sedikit seperti ikan, telur, dan daging. Menariknya, tim peneliti menemukan bahwa negara-negara barat merupakan pemakan daging terbesar. Hal ini tentu menjadi perhatian penting mengingat dampak produksi hewan ternak terhadap emisi gas rumah kaca lebih besar daripada pertanian sayuran.
Dalam studi yang dilakukan, tim ilmuwan menganalisis distribusi emisi yang terkait dengan 140 produk makanan yang dikonsumsi di 139 negara. Hasil penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa pola makan yang kaya lemak hewani dan lemak trans dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti penyakit jantung. Oleh karena itu, para peneliti dan pemerhati lingkungan menyarankan agar orang dewasa mengonsumsi lebih sedikit daging dan lebih banyak sayuran.
Dalam penelitian baru ini, para peneliti juga melihat manfaat yang akan diterima planet ini jika setiap orang mengikuti saran tersebut. Mereka menemukan bahwa sebanyak 56,9 persen dari populasi global terlibat dalam konsumsi berlebihan, di mana daging dan susu menjadi bagian terbesar dari pola makan mereka. Namun, jika semua orang yang memiliki pola makan berlebihan ini beralih ke planetary health diet EAT-Lancet, emisi gas rumah kaca global yang terkait dengan produksi makanan dapat dikurangi hingga 17 persen.
Dengan demikian, langkah-langkah sederhana seperti mengurangi konsumsi daging dan meningkatkan porsi sayuran dalam pola makan kita dapat memberikan dampak positif yang besar bagi lingkungan. Selain itu, hal ini juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit yang disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat.
Jadi, mari kita mulai mengubah kebiasaan makan kita menuju pola makan yang lebih sehat dan berkelanjutan, demi kesehatan kita dan juga bumi yang kita tempati. Semua orang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem global, dan tindakan sederhana seperti mengubah pola makan dapat memberikan dampak yang besar bagi masa depan bumi kita. Ayo bersama-sama kita berkontribusi untuk menciptakan dunia yang lebih baik!