Produk biji-bijian memang tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh penderita asam urat. Namun, apakah benar tahu dan tempe dapat menjadi pemicu asam urat? Penderita penyakit asam urat memang perlu memperhatikan apa yang mereka makan. Biji-bijian dianggap sebagai salah satu makanan yang sebaiknya dihindari karena dapat memicu peningkatan kadar asam urat dalam tubuh. Namun, hal ini tidak berlaku untuk produk kedelai seperti tahu dan tempe.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh peneliti di Duke-NUS Graduate Medical School dan National University Hospital telah membuktikan bahwa kedelai dapat memiliki efek perlindungan terhadap asam urat. Penelitian ini melibatkan 50 ribu orang China di Singapura yang direkrut antara tahun 1993 hingga 1998. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kedelai tidak meningkatkan risiko asam urat lebih tinggi. Dengan kata lain, tahu dan tempe tidak memicu asam urat.
Meskipun kedelai mengandung purin yang cukup tinggi, peneliti belum dapat memastikan alasan mengapa kedelai tidak berhubungan dengan asam urat. Purin sendiri merupakan komponen pangan yang dapat memicu kenaikan kadar asam urat dalam tubuh. Oleh karena itu, para penderita asam urat biasanya disarankan untuk menghindari makanan tinggi purin, termasuk biji-bijian.
Studi di Jepang juga menemukan bahwa konsumsi kedelai justru dapat meningkatkan ekskresi asam urat, sehingga kedelai tidak berperan dalam meningkatkan kadar asam urat. Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa kelompok yang banyak mengonsumsi daging merah memiliki risiko asam urat yang lebih tinggi, sementara kelompok yang banyak mengonsumsi unggas memiliki risiko yang bahkan lebih tinggi.
Jadi, dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tahu dan tempe tidaklah menjadi pemicu asam urat. Namun, selalu disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi jika Anda memiliki masalah dengan asam urat. Jaga pola makan dan gaya hidup sehat untuk menjaga kesehatan tubuh Anda.