Para ilmuwan telah menemukan faktor-faktor utama yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami demensia. Demensia adalah gangguan fungsi otak yang dapat memengaruhi ingatan, kemampuan kognitif, bahasa, dan kemampuan menyelesaikan masalah sehari-hari. Penelitian dilakukan di Amerika Serikat dengan melibatkan lebih dari 20 ribu orang dewasa berusia di atas 50 tahun untuk mengetahui penyebab kemungkinan terkena kondisi tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 12 variabel utama yang dapat memengaruhi risiko demensia, seperti riwayat stroke, kesehatan fisik yang buruk, diabetes, dan BMI lebih dari 35. Selain itu, faktor-faktor seperti tidak memiliki hobi, kurang teliti, dan kebanyakan nganggur juga dapat meningkatkan risiko demensia seseorang. Terlalu sering mengonsumsi alkohol, tidak berolahraga, nilai rendah pada tes fisik, dan kemampuan kognitif yang rendah juga dapat menjadi faktor risiko demensia.
Namun, penting untuk diingat bahwa temuan ini hanya menunjukkan hubungan antara faktor-faktor tersebut dengan demensia, bukan sebagai penyebab langsung kondisi tersebut. Para peneliti menyarankan agar orang lanjut usia berusaha menjaga fungsi kognitif mereka dengan melakukan perubahan gaya hidup seperti berolahraga, bekerja lebih lama, menekuni hobi, dan tetap aktif setelah pensiun.
Diharapkan temuan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan faktor risiko demensia sehingga langkah-langkah pencegahan dapat diambil. Sebuah studi lain menunjukkan bahwa setengah dari kasus Alzheimer dapat dicegah dengan mencegah faktor gaya hidup sejak masa kanak-kanak, seperti menjaga kolesterol dan masalah penglihatan.
Dengan menghindari faktor-faktor yang dapat diubah seperti merokok, kurang berolahraga, alkohol berlebihan, isolasi sosial, dan polusi udara, kita dapat mengurangi risiko terkena demensia. Semua langkah pencegahan ini dapat membantu menjaga kesehatan otak dan fungsi kognitif kita saat menua.
Jadi, mari kita jaga kesehatan fisik dan mental kita dengan gaya hidup sehat dan aktif agar dapat mengurangi risiko terkena demensia di masa depan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua dalam menjaga kesehatan otak dan mencegah kondisi demensia.